RADARSEMARANG.ID, Kendal - Indonesia Green Affordable Housing Program (IGAHP) yang diinisiasi Kementerian PUPR kini ada di Kabupaten Kendal.
Kuotanya mencapai 100 rumah diperuntukkan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Pembiayaan perumahan IGAHP dari Lembaga Build Change tersebut melalui dana hibah yang ditandai dengan perjanjian kerja sama antara PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Persero dengan PT BPR Nusamba Cepiring.
"Kami berterima kasih, karena mendapatkan dana hibah senilai Rp 900 juta untuk IGAHP ini. Karena pilot project ini cuma ada di Kota Bekasi dan Kabupaten Kendal saja," ungkap Sekretaris Daerah Kendal, Sugiono, Kamis (15/8).
Sugiono mengatakan, IGAHP diharapkan bisa membantu menurunkan angka backlog di Kabupaten Kendal yang mencapai 47.000 unit rumah.
Program ini hanya diperuntukkan bagi MBR yang ingin memiliki rumah dengan konsep green housing atau rumah hijau.
"Banyak keluarga di Kendal yang belum memiliki rumah sendiri. Dan lokasi program ini tersebar se-Kabupaten Kendal, jadi bukan satu komplek," katanya.
"Saya juga minta Disperkim memetakan dan mencari tempat yang sesuai dengan program itu," sambungnya.
Adapun nilai bantuan setiap rumah berbeda-beda. Hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan.
"Per rumah bantuannya tidak sama. Jadi Rp 900 juta itu untuk 100 rumah dan disesuaikan dengan kebutuhannya. Tapi tidak hanya bantuan itu saja, ada bantuan kredit melalui BPR Nusamba Cepiring ini," tambah Sugiono.
Direktur Utama PT BPR Nusamba Cepiring, Bambang Susanto mengatakan, pihaknya bakal memberikan kemudahan kepada masyarakat terkait program ini.
"Prinsipnya kami siap menyukseskan program yang dicanangkan ini. Dan sebuah penghargaan bagi kami bisa terlibat," katanya.
Direktur Keuangan dan Operasional PT SMF Persero, Bonai Subiakto mengatakan, pihaknya terbuka untuk kolaborasi dengan instansi manapun agar mendorong akses kepemilikan rumah MBR.
Dengan dana grant dari Build Change dan skema subsidi dalam pembiayaan tersebut, diharapkan dapat meringankan angsuran yang dibayarkan masyarakat.
"Sehingga kesempatan semakin terbuka lebar bagi MBR untuk memiliki rumah yang layak, tahan bencana, dan ramah lingkungan tanpa harus terbebani dengan biaya yang terlalu tinggi,” tuturnya. (dev/bas)
