Kendal – Dalam rangka meningkatkan literasi keuangan dan semangat kewirausahaan perempuan, Bank Nusamba, UMKM Community Center, dan German Sparkassenstiftung for International Cooperation menyelenggarakan Pelatihan Edukasi Micro Bisnis Game (MBG) khusus untuk anggota PAC Muslimat NU Kecamatan Cepiring. Kegiatan ini dipandu oleh fasilitator muda inspiratif, Rizam Anazar, yang sukses membawa suasana pelatihan menjadi lebih interaktif dan bermakna.
Micro Bisnis Game (MBG): Simulasi Edukatif Dunia Usaha Mikro
MBG merupakan metode pelatihan berbentuk simulasi permainan bisnis yang dirancang untuk memberikan pemahaman dasar mengenai dunia usaha mikro. Dalam pelatihan ini, peserta diajak untuk mengelola keuangan usaha, membuat keputusan bisnis, mencatat transaksi, dan mempelajari manajemen risiko dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami.
Rizam Anazar: Narasumber Muda yang Energik dan Inspiratif
Dalam sesi pelatihan, Rizam Anazar tampil membawakan materi secara komunikatif, energik, dan menyeluruh. Ia mendorong peserta untuk lebih percaya diri dalam mencoba peluang usaha serta memberikan tips praktis dalam mengelola keuangan keluarga maupun usaha kecil.
Antusiasme peserta dari PAC Muslimat NU Cepiring sangat tinggi, terlihat dari semangat mereka dalam mengikuti simulasi dan diskusi kelompok. Banyak peserta yang mengaku kegiatan ini membuka wawasan baru mengenai pentingnya literasi keuangan dalam kehidupan sehari-hari.
"Pelatihan ini membuka pikiran kami bahwa usaha bisa dimulai dari rumah, asal tahu cara kelola uang dengan baik," ujar salah satu peserta Muslimat NU.
Mendorong Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Bank Nusamba dan mitra untuk memberdayakan perempuan melalui edukasi dan pelatihan kewirausahaan. Dengan bekal MBG, diharapkan para ibu rumah tangga dan kader Muslimat NU bisa menjadi pelaku UMKM yang mandiri dan sukses.
Komitmen Terhadap Pembangunan Komunitas
Pelatihan MBG di Kecamatan Cepiring ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen Bank Nusamba dalam membangun ekonomi lokal dari akar rumput. Literasi keuangan bukan hanya penting bagi pelaku usaha, tetapi juga bagi keluarga dan komunitas agar lebih sejahtera dan berdaya saing.