Kendal, 26 September 2025 — Dalam upaya menjawab tantangan digitalisasi keuangan dan kebutuhan transparansi penggajian di institusi pendidikan, BPR Nusamba Cepiring bekerja sama secara strategis dengan International Labour Organization (ILO) menyelenggarakan pelatihan literasi keuangan digital bagi guru-guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU se-Kabupaten Kendal. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, dari 25 hingga 26 September 2025, di Ballroom milik Nusamba Cepiring, dengan dukungan penuh dari LP Ma’arif Kendal sebagai koordinator lembaga pendidikan Islam di wilayah tersebut.
Pelatihan diikuti oleh puluhan guru MI yang selama ini mengelola pembayaran upah secara manual atau sebagian digital. Kegiatan ini bukan hanya mengenalkan sistem teknologi perbankan, tetapi juga membekali para guru untuk menjadi agen perubahan dalam masyarakat melalui peningkatan literasi keuangan.
Pelatihan dua hari ini dibagi ke dalam sesi-sesi materi, diskusi, simulasi, dan perumusan rencana aksi. Materi disampaikan oleh:
Mirwan Adipura (Konsultan umkm & Perbankan) — membahas aspek luas inklusi keuangan, standar global pembayaran digital yang bertanggung jawab, tantangan, dan peluang dalam digitalisasi upah.
Agus Setiawan (BPR Nusamba Cepiring) — fokus pada aspek teknis operasional: penggunaan aplikasi perbankan, integrasi layanan digital, keamanan transaksi, dan cara kerja bank sebagai mitra lembaga pendidikan.
Dalam pelatihan, peserta juga diberikan panduan dari dokumen “Digitalisasi Pembayaran Upah yang Bertanggung Jawab untuk UKM” yang disusun oleh ILO, sebagai referensi teknis dan kebijakan selama pelaksanaan.
Para guru menyambut kegiatan ini dengan antusias. Beberapa peserta menyampaikan bahwa selama ini mereka sering mengalami keterlambatan administrasi upah atau kebingungan terkait penghitungan tunjangan dan potongan. Dengan pelatihan ini, mereka berharap sistem menjadi lebih adil dan transparan.
“Saya selama ini khawatir guru kecil tidak tahu potongan biaya bank, atau harus menunggu lama untuk mencairkan gaji. Dengan sistem digital, kami bisa lihat langsung buktinya,” ujar Nurkholis dari MI NU 37 Mojo
Bagi BPR Nusamba Cepiring, kegiatan ini meningkatkan komitmen sebagai lembaga keuangan lokal yang peduli pada pengembangan masyarakat dan digitalisasi inklusif. Untuk ILO, program ini memperluas jangkauan implementasi pembayaran upah digital yang bertanggung jawab ke sektor publik dan pendidikan — bukan hanya sektor swasta atau UKM.
Pelatihan literasi keuangan digital semacam ini menjadi sangat relevan di era disrupsi teknologi. Bagi guru madrasah di Kendal, transformasi ke arah sistem pembayaran yang transparan, aman, dan efisien bukan hanya soal kemudahan administratif, tetapi juga peningkatan kesejahteraan profesional dan kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan. Dengan peran aktif BPR Nusamba Cepiring dan dukungan ILO, langkah kecil di Kendal ini bisa menjadi inspirasi untuk skala yang lebih luas di tingkat nasional.
(SOEL)