Kendal, 3 Juli 2025 – Sebuah langkah strategis dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat resmi diluncurkan di Kabupaten Kendal. BPR Nusamba Cepiring bekerja sama dengan LAZISNU Kendal menggelar pelatihan kewirausahaan berbasis Micro Business Game bagi para mustahik. Program ini bertujuan untuk mentransformasi para penerima zakat menjadi pelaku usaha yang mandiri dan produktif.
Transformasi Mustahik Menjadi Pengusaha Mandiri
Direktur Utama BPR Nusamba Cepiring, Bambang Susanto, menegaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada bantuan finansial semata, tetapi menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan.
"Ini adalah upaya kami untuk menciptakan transformasi sosial. Kami ingin mustahik tidak hanya menerima bantuan, tetapi juga diberdayakan untuk menciptakan nilai ekonomi sendiri," ujar Bambang.
Hal senada disampaikan Ketua LAZISNU Kendal, KH Abidin, yang menekankan pentingnya mengubah pola zakat dari konsumtif menjadi produktif.
"Melalui pelatihan dan pendampingan ini, kami berharap mustahik bisa tumbuh menjadi muzaki. Dengan begitu, mereka dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat," jelasnya.
Pelatihan Interaktif dan Komprehensif
Program pelatihan ini dirancang secara komprehensif dengan pendekatan yang inovatif. Materi pelatihan mencakup:
Peningkatan Keterampilan Usaha: Peserta dibekali dengan dasar-dasar kewirausahaan, manajemen keuangan sederhana, serta strategi pemasaran yang efektif.
Literasi Keuangan: BPR Nusamba Cepiring memberikan edukasi mendalam mengenai literasi keuangan dan akses terhadap pembiayaan mikro yang berkelanjutan.
Pembinaan Spiritual dan Motivasi: LAZISNU Kendal memberikan pendampingan dari sisi spiritual dan motivasi, serta membina mustahik secara berkelanjutan.
Uniknya, pelatihan ini dikemas dalam bentuk permainan (game-based learning), menjadikannya lebih menarik dan interaktif. Peserta tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga aktif terlibat dalam simulasi dan diskusi. Antusiasme peserta sangat tinggi, terlebih dengan metode pelatihan yang menyenangkan dan tidak monoton.
Salah satu trainer, Gus Sabil dari Nusamba, dikenal sangat telaten dalam memberikan pelatihan. Meski mayoritas peserta merupakan pelaku UMKM berusia lanjut, Gus Sabil tetap sabar dan maksimal dalam menyampaikan materi, hingga membuat para peserta merasa terkesan dan termotivasi.
Pendampingan Berkelanjutan dan Akses Pembiayaan
Tidak berhenti pada pelatihan, program ini juga menyediakan pendampingan pasca-pelatihan. Mustahik yang menunjukkan kemajuan signifikan akan difasilitasi oleh BPR Nusamba Cepiring untuk mendapatkan akses pembiayaan mikro. Proses ini tetap dalam pengawasan dan pendampingan moral oleh LAZISNU Kendal, guna menjamin keberlanjutan dan keberhasilan usaha mereka.
Membangun Ekosistem Ekonomi Inklusif
Kolaborasi antara BPR Nusamba Cepiring dan LAZISNU Kendal menjadi model kemitraan strategis dalam membangun ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Harapannya, inisiatif ini dapat direplikasi di wilayah lain sebagai langkah nyata dalam pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat berbasis zakat produktif.
(SOEL)